Jarak memiliki dua sisi seperti
koin. Di satu sisi, aku tidak pernah ragu akan sebuah jarak. Namun, di sisi
lain, ada jarak yang sangat aku takuti. Jarak yang benar-benar akan memisahkan
dua insan yang sedang bersatu. Jarak yang akan membuat dua hati itu menjadi
rapuh.
Aku tidak pernah takut dengan luasnya
daratan serta lautan yang kini memisahkan kita. Entah itu hanya puluhan,
ratusan, bahkan ribuan kilometer pun aku tak takut.
Apakah kini kita sedang berada di
pulau yang berbeda? Tak mengapa. Kalaupun mau, aku atau kamu bisa saling pergi
menuju sisi masing-masing. Cukup menunggu dalam hitungan jam, kita akan bertemu
juga.
Apakah kita akan berada di negara
yang berbeda? Tak mengapa. Kalaupun tak bisa, kita masih bisa bertemu lewat
suara. Cukup menunggu dalam hitungan menit, kita akan bertemu juga.
Apakah aku akan resah? Tentu saja
tidak. Jarak bukanlah pemisah bagi hubungan kita. Jarak bukanlah penghalang
bagi dua insan yang sedang dimabuk cinta. Jarak hanyalah setitik alasan agar
kita tidak bertemu saat itu juga. Jika biasanya kita dapat berjumpa dengan
mudah, kini jarak menjadikannya sedikit lebih susah. Tapi tak mengapa, toh kita
juga masih akan berjumpa kan?
Hanya saja, aku takut akan suatu
jarak. Jarak itu bukan soal perbedaan tempat ataupun waktu. Jarak itu...adalah
kita yang sudah berbeda.
Kamu yang tak lagi sama. Itu yang
sangat aku takutkan. Anggap saja aku pecundang, yang akan langsung jatuh
terhempas ketika kamu tinggalkan. Aku terlalu takut jika tak lagi bertemu
dengan kamu yang sama. Kamu yang selalu marah ketika aku terlalu sibuk. Kamu yang
selalu senang ketika aku mulai tersenyum. Kamu yang selalu sedih ketika aku
terluka.
Yang aku tau, kamu itu selalu
menjadi sosok yang selalu aku andalkan. Kamu menjadi sosok yang tidak akan
pernah bisa aku lepaskan. Apa jadinya kalau kamu tak lagi menjadi orang yang
sama? Aku...aku bahkan tidak ingin membayangkannya. Hanya dengan mengetik saja,
aku tau. Aku tau kalau aku tidak akan sanggup untuk bertemu dengan kamu yang
berbeda. Jika boleh menjadi egois, aku ingin kamu akan selalu menjadi sosok
yang sama. Sosok yang membuatku terlalu jatuh dalam hangat kasih sayangmu.
Aku memang takut ketika kamu akan
berubah menjadi orang yang berbeda. Namun, aku lebih takut jika itu adalah aku
yang berbeda. Bagaimana jika aku tak lagi menjadikanmu prioritas dalam hidupku?
Bagaimana jika akulah penyebab terjadinya jarak itu? Bagaimana jika aku yang
secara tidak langsung, memintamu untuk menciptakan jarak?
Ah. Jangan.
Aku tidak mau semuanya berakhir
karena jarak itu. Biarlah laut biru ini yang memisahkan kita. Biarlah seribu
kilometer ini membuat kita tak lagi bertemu. Hanya satu pintaku. Cukup daratan,
lautan, dan luasnya bumi ini yang membuat jarak di antara kita. Apa yang selama
ini kita jaga di dalam hati, jangan kamu jauhkan juga. Bolehkah?
-Fitri Fazrika Sari-
The Citizen Titanium Dive Watch - ITanium-ART
BalasHapusThe Citizen Titanium Dive ford fusion titanium 2019 Watch features titanium iphone case a unique detachable fallout 76 black titanium model with an Dive in to dive apple watch titanium in to dive in, while the titanium bike frame cable cables are