Rabu, 06 Maret 2013

Meminta dan Memberi Maaf


Sebagai manusia, kita itu ngga sempurna. Orang yang menurut kita paling baik pun pastinya ngga luput dari dosa. Nah, salah satu dari dosa tersebut adalah menyakiti dan berkelahi dengan orang lain. Hal ini bisa sangat simpel, tapi kadang ada juga yang masalahnya sampai complicated, ngga ada ujungnya.

Berkelahi atau berselisih paham dengan orang lain itu menurutku wajar. Ngga semua orang bisa memandang suatu hal dengan sudut pandang dan pikiran yang sama. Tapi, sebenarnya berkelahi itu juga banyak jeleknya. Kita jadi benci sama orang tersebut. Kalau kita udah ngga suka sama orang, percaya deh, semua hal yang dilakukan dia, entah itu baik, buruk, atau biasa saja, pasti keliatannya semua jelek di mata kita. Kelahi sama orang juga ngerusak pertemanan. Apalagi kalau kelahinya di tempat umum ataupun dunia maya, orang lain bakal ngerasa risih dan terganggu juga. Intinya, orang yang lagi kelahi sama orang lain, bakal nimbun banyak dosa. Trust me, everyday yang mereka omongin pasti tentang orang yang mereka ngga suka mulu. Semacam fans tapi dalam sisi yang negatif. Remaja dengan segala tingkah labilnya emang susah ditebak. Kadang, emosi keluar tanpa bisa ditahan. Ngomong dan ngelakuin sesuatu tanpa dipikir pakai otak. Akhirnya? Malah mempermalukan diri sendiri.

Menurutku, memaafkan dan meminta maaf itu sama baiknya, kalau kedua pihak sama-sama ikhlas. Ngga bakal baikan kalau ngga ada yang mau meminta maaf duluan, begitu juga kalo ngga ada yang mau memaafkan. Kita mungkin kadang masih terlalu gengsi dan masih egois untuk hal yang satu ini. Aku pernah ngerasain masa dimana aku memaafkan orang lain. Ya, at first memang sedikit kesal. Hey, did you know what happen with me? And you just have to say "I'm sorry", then everything will be okay ?!. Tapi, ternyata memang benar. Kenapa kita ngga menghargai mereka yang udah tulus mengakui kesalahan, juga mempunyai niat untuk berteman baik lagi ? :)
Selain itu, aku pernah ada di posisi untuk meminta maaf duluan. Sama kayak sebelumnya, awalnya aku berfikir, duh kenapa sih mesti aku yang minta maaf, kan dia juga yang bikin kayak gini? Memang berat untuk minta maaf, tapi kalau memang niatnya baik, semua akan berjalan lancar. Rasanya minta maaf tuh, sedikit gengsi tapi juga sangat membanggakan diri sendiri. Kita udah jadi orang yang jujur dan berani mengakui kesalahan. Harusnya kita bangga kalau kita ngga egois juga jujur sama diri sendiri :)

Apapun yang kalian lakukan, meminta ataupun memberi maaf, asalkan tulus dan ikhlas, ngga perlu malu. Toh kita melakukan suatu hal yang baik untuk kedua belah pihak. Punya banyak teman baik itu sangat indah kok :)

- Fitri Fazrika Sari -

Senin, 04 Maret 2013

One for all, all for one ! :)


Yes, we fight. Yes, we smile. Yes, we cry. Yes, 'cause we are best friends!

Diibaratkan lagu, yah kurang lebih sama dengan lagunya Cherrybelle - Best Friend Forever. Sahabat itu, orang dimana kita bisa cerita dan ngelakuin hal apapun sama mereka. Apalagi kalau sahabatannya udah lama, nah baik buruknya kita atau mereka udah jadi hal basi dan sangat biasa >.<

Tapi, persahabatan itu ngga selamanya mulus. Perdebatan kecil bahkan sampai ngga teguran juga pastinya ada. At first, di awal persahabatan kita mulai goyang itu bakal terasa aneh, janggal, dan pastinya menyakitkan. Orang yang biasanya kita sapa di sekolah, jadi orang yang kita acuhkan. Mereka yang biasanya kita dekatkan hanya untuk sekedar cerita sesuatu yang ngga penting jadi orang yang sengaja kita hindarin. Perkelahian dalam persahabatan itu punya banyak alasan. Mungkin sama-sama sibuk jadi hubungannya renggang, kesalahpahaman, atau ada salah satu pihak yang merasa dijahati--dengan apapun masalahnya.

Mungkin pada awalnya kita ngga terlalu peduli, meskipun itu sakit. Tapi, cepat atau lambat, perkelahian itu mesti dihentikan. Kehilangan sahabat itu, akan SANGAT JAUH MENYAKITKAN dibanding kehilangan pacar. Trust me, this is the truth. Berdasarkan pengalaman, kalau kita lagi berselisih sama sahabat bahkan sampai ngga teguran, kita mesti bicara. Kalau emang kita yang salah, jangan malu untuk minta maaf duluan. Kalau kita ngga salah juga ngga ada salahnya buat minta maaf. Toh meminta dan memberi maaf itu aku rasa sama baiknya. Kan dengan berbaikan, segala masalah itu bisa terpecahkan :) 
Memang awalnya mungkin canggung ya buat berbaikan, perasaan takut dikacangin dan sahabatnya malah makin marah itu pasti ada. Tapi percayalah, kalau mereka memang sahabat sejatimu, mereka pasti tau gimana sifat kamu yang sebenarnya. Siapa sih yang mau nyakitin sahabatnya? Kalau ada, berarti orang itu ngga punya hati.

Sahabat itu segalanya, lebih berharga dari apapun di sekolahan. Ya, kita sekolah memang perlu nilai yang baik. Tapi, punya pengalaman bersahabat itu akan lebih dikenang sampai kita tua nanti. Gimana di suatu saat nanti, kita saling cerita kejadian yang dulu kita alamin bersama. Suatu saat nanti, canda tawa serta duka yang kita alami sekarang, pasti akan jadi kenangan paling indah selama kita duduk di bangku sekolahan ini :)

-Fitri Fazrika Sari-

Karma. Is it real ?



Kali ini aku mau ngebahas sesuatu tentang cinta. Bukan manisnya pacaran atau masa pedekate, tapi tentang pahitnya cinta. Iya, seperti gambar di atas. Pahitnya cinta ketika kita dikhianati. Pahitnya cinta ketika semua udah ngga berjalan semanis diawal. Salah satu roda kehidupan dari cinta yang buat perasaan sakit sesakit sakitnya. Lebay ya? Ini fakta.

Seperti lagunya Terry - Harusnya Kau Pilih Aku, seseorang itu kadang menyia-nyiain orang yang tulus sayang sama dia. Sebenarnya, banyak orang seperti itu dan termasuk juga aku. Tapi yang namanya cinta itu kan ga bisa dipaksa, terkadang memang kita mencintai orang yang salah. Dan orang yang kita cintai pun mencintai orang yang salah. Rumit? Iya.

Karma. Sebenarnya karma itu untuk siapa sih? Karma arti sebenarnya adalah perbuatan. Karma dapat juga diartikan sebagai hasil dari perbuatan itu. Karena sesungguhnya antara perbuatan dan hasilnya tak pernah bisa dipisahkan. 
Nah jadi penjelasannya begini, sesuatu yang kita lakuin ke orang lain itu akan balik lagi ke diri kita sendiri. Yang dibicarakan disini tentang perbuatan yang jeleknya. Iya, misalkan kita selingkuh, ngerusak hubungan orang, berusaha ngedekatin pacar orang, dan yah hal-hal jelek yang berkaitan sama hati lah. Nah semua itu bakal kita rasakan "suatu saat nanti".

Apa sih rasanya selingkuh? Apa orang yang selingkuh itu pernah ngerasa yang namanya di selingkuhin? Dikhianatin sama orang yang kita sayang itu rasanya sakit pake banget. Pengen ngerasain kayak gitu? Tega ngebuat hancur perasaan orang yang selama ini meluangkan waktunya hanya buat kamu? Nah, kepercayaan itu kunci utama sebuah hubungan, sedangkan orang yang udah pernah dikecewain biasanya ngga mau percaya lagi, dan selalu, penyesalan itu datang belakangan. Hal seperti ini udah biasa terjadi. Walaupun udah biasa, tapi masih aja banyak orang yang ngelakuinnya. Heran juga.

Aku suka sedih kalau dengar cerita dari teman yang dianya diselingkuhin pacarnya atau pacarnya mesra-mesraan sama yang lain. Sedih ngeliat mereka nangis untuk orang yang bahkan ngga bisa ngejaga perasaan tulus dari mereka. Memang kita bukan makhluk sempurna yang selalu bisa membuat segala hal menjadi indah. Tapi kita bisa kan untuk "berusaha" menjadi pribadi yang selalu berbuat baik kepada sesama? Ini bukan berarti kita mesti selalu mengorbankan perasaan kita, tapi pilihlah suatu tindakan yang sesuai kata hati kita dan yang paling ngga banyak negatifnya. Always remember that everything you do is everything you will get. Ya, karma.

-Fitri Fazrika Sari-