Kamis, 21 September 2017

Hai, Kapten ..

Hai, kapten.
Bagaimana kabar Selat Malaka? Apakah sama indahnya dengan yang kau bayangkan selama ini?

Gak kerasa ya,
udah tiga minggu kamu berlayar.
Kudengar, kamu membuat proyek besar disana. Ya, apalagi tujuannya kalau bukan untuk menebar benih kebaikan sebanyak-banyaknya.

Sebagai penduduk biasa,
tentu saja aku kagum.
Melihat kamu menjadi salah satu pionir dari kampung kita.
Berlayar menerjang ombak dengan satu tujuan mulia.


Menunggumu dari bibir pantai, telah kulakoni selama tujuh bulan terakhir.
Aku yang akan membawa serta tas serta perlengkapanmu ketika kau turun dari kapal.
Tak lupa juga, menyuguhkanmu roti serta kopi panas yang katanya kau suka.
Serta menceritakan segala hal yang dialami penduduk ketika kau sedang pergi berlayar.
Katamu, aku lah orang yang paling bisa kau andalkan.

Tapi kapten,
semakin hari lautmu semakin luas saja jangkauannya.
Katanya, tiga bulan lagi kau akan ke Hindia, bukan?
Jujur saja aku takut, merasa bahwa aku semakin kecil saja bagimu.

Aku tau,
kamu memiliki andil penuh untuk menentukan langkah kakimu sendiri.
Yang dimana...
aku berharap dapat sedikit berperan untuk menentukan langkahmu selanjutnya~


-Fitri Fazrika-