Minggu, 20 November 2016

Dilan

Semenjak Pidi Baiq memunculkan novelnya, banyak wanita yang jatuh cinta pada Dilan, sesosok lelaki humoris nan romantis kepada Milea.
Lelaki yang menimbun rindunya hanya untuk Milea.
Lelaki yang selalu menjaga Milea, bahkan ketika ia tak lagi menjadi pacarnya.


Asal kau tahu, aku mengenal Dilan yang hidup nyata di bumi ini. Dilan yang sama seperti Dilan yang mencintai Milea apa adanya.

Dilanku ini,
senang bepergian jauh untuk mencari ketenangan bersama debur pantai
senang mendaki gunung untuk melihat mentari pertama di suatu hari

Dilanku ini,
selalu memakai jaket jeans usang yang sudah pudar warnanya
mengelilingi kota dengan motor tua dan helm kerupuknya
tidak lupa; sambil menyapa setiap orang yang dilewatinya

Dilanku ini,
pandai merangkai kata menjadi lebih indah dan menyejukkan
tiap-tiap yang ia tuliskan
berlafal senja, hati. rindu, bumi, matahari, dunia dan seisinya

Aku suka.
Aku bahagia tiap kali membaca tulisannya.
Begitu tenang, sunyi, namun berambisi.


Cita-citanya adalah satu: pulang-pergi ke Bandung naik kereta api!
Katanya, tak ada rel kereta di kampung halaman.

Aku juga ingin bepergian dengannya naik kereta menuju Bandung,
pasti asyik.
Dari jauh saja, aku senang mendengarnya bercerita.
Dari jauh saja, aku bangga melihatnya mendapat banyak pujian.
Dari jauh saja, aku bahagia karenanya.

Lidah ini terlalu kelu untuk mengajak Dilan berbicara.
Membalas senyumnya saja sudah cukup membuatku salah tingkah.


Benar kata Dilan kepada Milea;
Asal kamunya tetep ada di bumi, udah cukup. Udah bikin aku seneng :)




-Fitri Fazrika Sari-