Belum pernah sekalipun aku
mendoakan seseorang sebegitu dalamnya seperti saat ini. Bukannya meminta
pertolongan untuk diriku sendiri, tapi aku malah menyebut nama kamu di antara
isak tangisku dengan Tuhan.
Tuhan, hamba mohon, bantulah ia. Kuatkanlah hati dan niatnya. Dekatkanlah
ia dengan mereka yang dapat membantunya untuk bangkit. Hilangkanlah segala rasa
bersalah dari dirinya.
Tuhan, hamba sangat yakin, ia bisa melakukan yang lebih dari saat ini. Tuntunlah
ia Tuhan, tuntunlah ia menggapai angannya. Hamba yakin, ia adalah orang yang
beberapa tahun lagi akan berdiri tegap di depan sana, menceritakan betapa
kuatnya ia melewati masalah tersebut dan betapa bangganya ia menaklukkan
masalah itu. Ia adalah satu dari jutaan orang yang akan berpengaruh bagi
masyarakatnya. Ia adalah calon inspirasi bagi miliaran orang lainnya. Hamba mohon
kepadamu Tuhan, percayalah pada hamba.
Tuhan, kalaupun saat itu datang, hamba juga tidak sepenuhnya yakin. Apakah
hamba akan melihatnya dari samping, atau dari kejauhan. Sejujurnya hamba tidak
yakin, apakah dia adalah orang yang ditakdirkan untuk bersama hamba. Namun,
hamba yakin. Dia adalah orang yang sangat tepat untuk mendapatkan yang terbaik,
meski itu bukan hamba. Hamba hanya memohon kepadaMu untuk membantunya menggapai
cita. Hamba tidak akan berani memohon untuk membuatnya cinta.
Tuhan, tidak pernah sekalipun hamba membisikkan nama lain selain keluarga
di dalam doaku padaMu. Namun, hanya dia, ya Tuhan. Hanya dia yang satu-satunya
hamba ingat ketika menadahkan tangan di akhir pertemuanku denganMu.
Tuhan, ini adalah kesekian kalinya air mata ini berlinang. Hamba serahkan
semuanya padaMu, bantulah ia.
-Fitri Fazrika Sari-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar