Jumat, 01 Juli 2016

Tidak apa-apa

Tidak apa-apa.

Kamu bebas untuk memintaku melakukan hal-hal yang kamu mau.
Memintaku menunggu di ujung jalan agar kamu tidak lama menunggu.
Memintaku menghabiskan makan dengan cepat agar kamu tidak terlambat pergi ke kantor.
Memintaku untuk tidak manja, katanya biar aku menjadi wanita yang kuat serta mandiri.
Juga memintaku untuk tidak merengek akan masalah-masalah kecil yang kualami di kantor.


Tidak apa-apa.

Aku akan biasa saja jika kamu tidak menggenggam tanganku di depan mereka.
Duduk berjauhan ketika sedang bersama di keramaian.
Memaksakan diri untuk menahan tawa akan lelucon yang kusampaikan ketika bercengkrama dengan teman kita.
Juga menolak ketika aku ingin mengabadikan momen kita dalam sebuah format .jpg.


Tidak apa-apa.
Rasanya aku terlalu sibuk meyakinkan diri bahwa aku memang tidak apa-apa.
Setiap saat, apapun yang kamu minta, selalu kuanggap bahwa itu memanglah tidak apa-apa.
Ya, aku yakin.
Aku merasa tidak apa-apa.

“Ah, sudahlah. Tidak apa-apa,” batinku sambil tersenyum manis ketika kamu mulai mengayunkan tangan menuju bahuku. Agar aku semakin kuat, katanya.



-Fitri Fazrika Sari-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar